BERKREASI DENGAN FOTO POSTCARD

Minggu, 08 Januari 2012 |

Bagi yang suka bepergian alias berwisata, tentu sering tidak melupakan moment seru yang didapat.
Semisal mengunjungi tempat-tempat wisata, atau juga bangunan bersejarah.
Kadang file-file foto yang didapat kalau tidak langsung dicetak, biasanya memenuhi hardisk komputer.

Dahulu di era sebelum teknologi komunikasi selular dan juga internet merebak, untuk memperluas komunikasi tentu saja jasa pos yang menjadi rajanya.
Tak heran jika dulu media surat dan kartu pos demikian populer.

Kartu pos/ post card bergambar menjadi benda wajib bagi mereka yang ingin berkirim pesan singkat semisal ucapan ulang tahun, ucapan selamat bahkan undangan acara.
Selembar kartu pos bergambar maknanya begitu mendalam.
Jika sebuah kartu pos bergambarkan sebuah tempat wisata dengan sejuta pesonanya lalu kita kirimkan ke salah satu sahabat di lintas benua sana, adalah sebuah kebanggaan, dan bisa saja sahabat kita tertarik untuk datang.

Pada posting saya kali ini, saya mempunyai ide seputar post card.
Coba lihat beberapa file foto anda bertemakan objek wisata, adakah yang bernilai artistik atau fotografis?
Jika ada, pilih beberapa, lalu siap-siap kita olah menjadi post card cantik!
Saya memilih post card dengan nuansa polaroid, jadi kesan foto instant khas berwisatanya dapat!

Caranya?
Pakai media online. Buka http://www.picnik.com/
Lalu upload foto yang mau kita edit, pilih fitur frames, pada tabel di sisi kiri cari pilihan polaroid, jika sudah dipilih objek foto terlihat miring, putar dengan menggeser tombol ke arah center menjadi nol, foto terlihat lurus, lalu masukkan teks berikut style huruf yang kita suka dengan memilih fitur teks.
Jika sudah, save dan file pun akan tersimpan pada hardisk komputer kita.
It's easy...silahkan mencoba!


1. Masjid Agung Palembang, at the right side!


2. Masjid Agung Palembang, the gate side!


3. Kambang Iwak Palembang, in silenty ambience!


4. Jembatan Ampera Palembang, at 7 ulu side!



5. Jembatan Ampera Palembang, at BKB side!


(Foto-foto karya Isaac Ahmed, with Sony Naite, high resolution, MMXI)